Text
Desain skema tanda tangan digital berbasis kongruensi linier
Sistem penyandian asimetris merupakan sistem kriptografi yang melibatkan dua kunci, yaitu kunci publik dan kunci privat. Implementasi dari sistem penyandian asimetris, diantaranya adalah skema enkripsi kunci publik dan skema tanda tangan digital. Tanda tangan digital adalah teknologi keamanan informasi yang dapat memenuhi layanan autentikasi, integritas data dan nir-penyangkalan. Tanda tangan digital dari sebuah pesan bergantung pada komponen rahasia yang hanya diketahui oleh penandatangan dan harus dapat diverifikasi. Hingga saat ini banyak algoritme enkripsi kunci public yang dimodifikasi menjadi algoritme tanda tangan digital, seperti algoritme RSA, ElGamal dan algoritme lainnya. Pada penelitian Tugas Akhir ini, telah dirancang skema tanda tangan digital berbasis kongruensi linier atau disebut skema Wasser. Skema Wasser merupakan penelitian lanjutan dari skema enkripsi kunci pubik berbasis kongruensi linier oleh Dwi Karyadi pada tahun 2019. Tujuan dari adanya skema Wasser ini adalah untuk membuktikan bahwa basis kongruensi linier dapat diterapkan pada skema tanda tangan digital dan dapat meningkatkan keamanan dalam proses pertukaran informasi. Skema Wasser terdiri atas tiga proses, yaitu pembangkitan kunci, signing, dan verifikasi. Proses signing dan proses verifikasi pada skema Wasser memanfaatkan fungsi hash. Jenis fungsi hash yang digunakan pada skema Wasser adalah Modification Detection Coded (MDCs), yaitu pada kategori Collision Resistant Hash Function (CRHFs). Secara berturut-turut proses komputasi pada proses signing dan verifikasi memiliki kompleksitas waktu O((log?n )^3) dan O(log?(n)). Ukuran kompleksitas waktu O((log?n )^3) untuk signing dan O(log?(n)) untuk verifikasi menunjukkan bahwa waktu eksekusi pada skema Wasser selama proses sigining dan verifikasi berlangsung dalam waktu yang cukup singkat.
No other version available