Text
Implementasi algoritme AES-256 pada sistem pemantauan getaran gempa bumi menggunakan perangkat LoRa dan Antena Yagi untuk pengiriman informasi darurat yang aman
Secara geografis Indonesia merupakan daerah yang rawan terjadi bencana,
termasuk bencana gempa bumi, baik gempa tektonik maupun gempa vulkanik.
Bencana ini dapat menimbulkan berbagai macam kerusakan dan juga menyebabkan
korban jiwa. Gempa bumi merupakan bencana yang tidak dapat diprediksi
sebelumnya, oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem peringatan yang dapat bekerja
dan memantau titik lokasi getaran gempa agar dapat meminimalisir dampak yang
diakibatkan. Untuk mempermudah proses pengumpulan dan pendistribusian data,
maka penulis merancang sebuah prototipe sistem pemantauan getaran gempa bumi
yang diimplementasikan pada perangkat LoRa. Prototipe ini menerapkan algoritme
AES-256 untuk mengamankan data. Pengujian dilakukan dengan dua skema yaitu
skema tanpa AES dan skema dengan AES. Masing-masing skema dilakukan
dengan dua kondisi yaitu LOS dan NLOS. Terdapat dua macam pengujian yaitu
pengujian tanpa antena dan pengujian menggunakan antena Yagi Hasil penelitian
menunjukkan bahwa jarak maksimal pada pengujian tanpa antena kondisi LOS
adalah 300 meter sedangkan kondisi NLOS 100 meter. Pada pengujian
menggunakan antena Yagi kondisi LOS adalah 9600 meter sedangkan kondisi
NLOS mencapai 6000 meter. Hasil rata-rata nilai RSSI terbaik pada pengujian
tanpa antena adalah -90 dBm ditunjukkan pada jarak 50 meter di kondisi LOS
skema tanpa AES sedangkan pada pengujian menggunakan antena Yagi adalah
-88,8 dBm ditunjukkan pada jarak 500 meter di kondisi LOS skema tanpa AES.
Selain itu telah dilakukan uji serangan terhadap sistem yang menunjukkan bahwa
perangkat aman dari serangan.
No other version available