Text
Hortex: fungsi hash chaotic sponge
Abstrak:
Fungsi hash adalah salah satu kriptografi primitif yang masih digunakan secara luas hingga saat ini, terutama karena perannya yang penting dalam menjamin integritas suatu data digital. Di dunia digital, berbagai fungsi hash telah distandarisasi untuk mengatasi masalah integritas data, seperti SHA-1, SHA-2, dan SHA-3. Namun, telah ditemukannya kerentanan pada beberapa standar fungsi hash melalui kriptanalisis, sehingga dirasa perlu untuk melakukan pengembangan desain alternatif dari fungsi hash. Metode yang digunakan dalam melakukan pengembangan desain alternatif fungsi hash ialah dengan menggunakan Design Science Research Methodology. Pengembangan algoritma hash usulan dimulai dengan melakukan studi literatur terhadap desain fungsi hash yang berbasis fungsi sponge dan chaos. Fungsi chaos dan fungsi Addition Rotation XOR (ARX) digunakan dalam perancangan fungsi transformasi pada fungsi sponge dalam pengembangan algoritma hash usulan yang kemudian disebut Hortex. Hortex adalah fungsi hash alternatif berbasis chaotic sponge yang diusulkan yang menghasilkan panjang keluaran sebesar 128-bit. Algoritma Hortex diuji dengan menggunakan Cryptographic Randomness Testing (CRT) untuk mengevaluasi sifat keacakan yang dimiliki dan diserang menggunakan serangan kolisi Yuval dan bruteforce secara teoritis untuk mengevaluasi keamannya. Pengujian yang dilakukan pada algoritma Hortex menunjukkan hasil bahwa Hortex lulus uji CRT dengan demikian Hortex memiliki sifat keacakan yang baik. Hasil serangan pada Hortex menunjukkan bahwa Hortex tahan terhadap serangan kolisi Yuval dan memiliki kompleksitas 2^128 untuk preimage dan second-preimage resistance dan 2^64 untuk collision resistance.
Abstract:
The hash function is one of the primitive cryptography techniques that is still widely used today, mainly because of its important role in ensuring the integrity of digital data. In the digital world, various hash functions have been standardized to address data integrity issues, such as SHA-1, SHA-2, and SHA-3. However, vulnerabilities have been discovered in some hash function standards through cryptanalysis, making it necessary to develop alternative hash function designs. The method used in developing alternative hash function designs is to use the Design Science Research Methodology. The development of the proposed hash algorithm begins with conducting a literature study on the design of hash functions based on sponge and chaos functions. The chaos function and the Addition Rotation XOR (ARX) function are used in designing the transformation function of the sponge function in the development of a proposed hash algorithm which was later named Hortex. Hortex is a proposed alternative hash function based on chaotic sponge that generates a 128-bit output length. The Hortex algorithm was tested using Cryptographic Randomness Testing (CRT) to evaluate its randomness properties and attacked using Yuval's collision attack and bruteforce attacks theoretically to evaluate its security. Tests carried out on the Hortex algorithm show the result that Hortex passes the CRT test thus Hortex has good randomness properties. The results of the attack on Hortex show that Hortex is resistant to Yuval's collision attack and has a complexity of 2^128 for preimage and seconds-preimage resistance and 2^64 for collision resistance.
No other version available