Text
Studi Komparasi implementasi algoritme kunci publik pada modifikasi teknik DNA cryptography biswas et.al.
Abstrak:
Kriptografi merupakan ilmu yang digunakan dalam pengamanan komunikasi melalui penggunaan kode dan sandi dalam menjamin nilai-nilai kerahasiaan, integritas, ketersediaan dan keaslian informasi. Kriptografi berdasarkan penggunaan kunci dalam melakukan enkripsi dan dekripsi terbagi menjadi dua, yaitu kriptografi simetris dan kriptografi asimetris. Pada kriptografi simetris, kunci yang digunakan pada proses enkripsi dan dekripsi adalah kunci yang sama. Sedangkan, pada kriptografi asimetris, proses enkripsi menggunakan kunci publik dan proses dekripsi menggunakan kunci privat, sehingga dalam prosesnya kriptografi asimetris menggunakan dua kunci yang berbeda. DNA cryptography merupakan bidang baru dalam kriptografi yang memanfaatkan sifat-sifat DNA secara biologis dalam sistem kriptografi modern. Penelitian-penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya mengenai DNA cryptography sebagian besar difokuskan pada implementasi teknik DNA cryptography pada algoritme kriptografi simetris. Biswas et al. pada tahun 2019 mengajukan suatu penerapan teknik DNA cryptography pada algoritme kriptografi asimetris berbasis mekanisme dinamis pada beberapa proses di dalam teknik DNA cryptography. Proses tersebut terdiri dari dynamic sequence table dan dynamic DNA encoding. Proses-proses tersebut dijalankan secara dinamis berdasarkan teks terang yang akan dienkripsi oleh pengirim pesan. Implementasi kriptografi asimetris pada teknik DNA cryptography dapat meningkatkan level keamanan dan skalabilitas serta terbukti lebih efisien dari implementasi kriptografi simetris. Dengan diterapkannya kriptografi asimetris, dimungkinkan untuk menciptakan suatu saluran komunikasi yang aman tanpa diperlukannya kunci rahasia bersama seperti pada kriptografi simetris. Pada penelitian ini, dilakukan penerapan algoritme kunci publik RSA, ElGamal, Paillier dan Rabin pada modifikasi teknik DNA cryptography Biswas et al. Modifikasi teknik DNA cryptography dilakukan dengan tujuan pengembangan terhadap teknik DNA cryptography Biswas et al. Hal ini dilakukan dengan mengganti beberapa tahapan pada proses dynamic DNA encoding, sehingga tidak bergantung pada akses terhadap database National Center for Biotechnology Information (NCBI) seperti yang dilakukan pada penelitian Biswas et al. Hasil penerapan algoritme kunci publik pada modifikasi teknik DNA cryptography Biswas et al. dibandingkan berdasarkan waktu komputasi dalam satuan detik dan kompleksitas waktu setiap algoritme dalam dalam notasi Big-O untuk mengetahui algoritme yang paling efisien diterapkan pada modifikasi teknik DNA cryptography Biswas et al. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa algoritme Rabin merupakan algoritme kunci publik yang memakan waktu komputasi paling singkat setelah diimplementasikan pada modifikasi tenik DNA cryptography Biswas et al. diikuti dengan algoritme RSA, ElGamal dan Paillier. Selanjutnya telah dihitung kompleksitas waktu dari modifikasi teknik DNA cryptography Biswas et al. sebelum dan setelah proses implementasi algoritme kunci publik. Diketahui bahwa implementasi keempat algoritme kunci publik tersebut pada modifikasi teknik DNA cryptography Biswas et al. memiliki kompleksitas waktu yang sama, yaitu O ?(2?^n). Hal ini dikarenakan operasi yang dominan pada keseluruhan modifikasi teknik DNA cryptography Biswas et al. adalah operasi pembangkitan deret Fibonacci yang ada pada modifikasi tenik DNA cryptography Biswas et al. sehingga disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara keempat algoritme kunci publik yang diimplementasikan pada modifikasi teknik DNA cryptography Biswas et al.
Abstract:
The science of cryptography uses codes and ciphers to secure communication while maintaining the information's confidentiality, integrity, availability, and authenticity. Cryptography is classified into two forms based on the usage of keys for encryption and decryption: symmetric cryptography and asymmetric cryptography. The key used in symmetric cryptography is the same for both encryption and decryption. Asymmetric cryptography, on the other hand, requires two distinct keys throughout the encryption and decryption processes, using a public key for encryption and a private key for decryption. DNA cryptography is a novel area of cryptography that uses biological DNA features in modern cryptography systems. Implementing DNA cryptography methods in symmetric cryptography algorithms has been the main focus of previous studies. In 2019, Biswas et al. proposed the use of DNA cryptography techniques in asymmetric cryptography algorithms based on dynamic mechanisms in several kinds of processes. These procedures, which operate dynamically based on the plaintext that will be encrypted by the message sender, include dynamic sequence tables and dynamic DNA encoding. Implementing asymmetric cryptography in DNA cryptography techniques may enhance security, scalability, and proven to be more efficient instead of symmetric cryptography. Asymmetric cryptography can be used to provide a secure communication channel without the requirement of a shared secret key, as is the case with symmetric encryption. In this study, the RSA, ElGamal, Paillier, and Rabin public key algorithms were applied to the modified DNA cryptography technique presented by Biswas et al. Modification of the DNA cryptography technique was carried out with the aim of developing the Biswas et al. DNA Cryptographic Technique. This is done by changing several stages in the dynamic DNA encoding process, so that it doesn
No other version available