Text
Plan bobcat: transformasi menuju angkatan udara yang disegani di kawasan
Dalam membangun postur TNI AU di masa depan, sebelum merancang sistem persenjataan yang dibutuhkan, perlu dirumuskan landasan konseptual tentang peran TNI AU di masa perang dan damai, serta perannya dalam konteks pertahanan, ekonomi dan kehidupan sosial di Indonesia. Landasan konseptual tersebut dalam buku ini disebut Plan Bobcat . Plan Bobcat dibangunberdasarkan teori airpower yang evolutif, dari mulai generasi I (Giulio Douhet, John Slessor dll), generasi II (John Warden, John Boyd, dll.) dan generasi III (Colin Gray dan John A. Olsen); dan diramu ulang untuk disesuaikan dengan karakter Indonesia. Selain itu, Plan Bobcat juga mengambil hikmah dari doktrin airpower di negara lain, seperti Amerika Serikat (AS), Australia, Rusia, Cina dan India. Selain itu Plan Bobcat diharapkan menjadi sokoguru dari perumusan opsi strategis TNI AU dalam merespons potensi ancaman matra udara di masa kini dan yang akan datang.Indonesia adalah negara besar yang netral dan berada tepat di tengah kawasan yang menjadi pusat perhatian politik dunia, yaitu Indo-Pasifik. Kawasan tersebut kental dengan rivalitas hegemonik antara AS dan Cina. Sementara AS secara perlahan mundur sebagai polisi dunia karena di sektor ekonomi dan teknologi semakin terkejar oleh Cina. Merumuskan airpower TNI AU akan selalu didasarkan pada konteks pernggunaan airpower untuk kebutuhan Indonesia pada suatu periode tertentu. Airpower yang disusun dalam buku ini, diarahkan menjadi instrumen kebijakan pemerintah dalam mentransformasi angkatan udara yang selalu berkontribusi signifikan dalam mengamankan kepentingan nasional di ruang udara kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya.
No other version available