Text
Surat Dahlan
Bagi setiap perantau sepertiku, rindu adalah hantu yang paling menakutkan.Tak ada yang tahu bagaimana ia mendatangiku setiap waktu. begitu menyiksa, menggeretakkan tulang-tulang ketabahan.Karang Asam, Samarinda, Bumi Etam. Dua tahun telah berlalu, sejak Dahlan meninggalkan Kebon Dalem. Sayangnya, merantau dan menjadi mahasiswa tidak semudah yang dibayangkan. Perkuliahan berlangsung melenceng jauh dari rencana awal, sementara kerinduan terhadap kampung halaman dan orang-orang terkasih selalu menyesakkan dadanya. Belum lagi Dahlan harus dihadapkan pada pilihan yang sulit antara janji temu dengan cinta pertama, lamaran sahabat baiknya, dan cinta baru yang dia temukan di tempat rantauan.Dahlan muda yang penuh semangat juang berusaha untuk tidak mengalah pada rindu. Kepeduliannya terhadap negeri yang kacau balau kala itu, membuatnya memutuskan untuk mengabdi pada masa depan bangsa melalui gerakan-gerakan kemahasiswaan. Dianggap memberontak, Dahlan dan rekan-rekan mahasiwanya menjadi buronan pemerintah. Dia harus berlari dan bersembunyi dari kejaran tentara. Di tengah pelariannya, takdir mempertemukannya dengan Sayid, seorang guru sekaligus sahabat, yang mengenalkan Dahlan pada media dan memberikannya kesempatan untuk membuka lembaran baru dalam hidupnya.
Daftar isi:
Prolog: 24 jam merawat ingatan
1. Musim rindu di tepi mahakam
2. Surat tengah bulan
3. Tamu dari takeran
4. Surat yang tumpuk di bawah bantal
5. Kemeja dan safari tua
6. Demi cinta
7. Bara cinta di matanya
8. Racau
9. Perempuan dari masa depan
10. Bendera hitam di tugus nasional
11. Terterah yang di atas
12. Kenangan yang mencekam
13. Sang pengabar
14. Cinta di mata nenek saripa
15. Perempuan dari loa kulu
16. Pelukan mbak atun
17. Manakala harapan raib
18. Kejutan paijo
19. Keping ingatan
20. Gaji pertama
21. Makan wali ukir
22. Tragedi tanjung isuy
23. Belajar romantis
24. Namaku rahmat
25. Episode baru
26. Sang pembanting tulang
27. Bertemu guru baru
28. The chung shen
29. Demi cinta di matamu
30. Kupu-kupu di pusara ibu
31. Peluk aku bapak
Epilog: witing tresna jalaran saka kulina
No other version available