Teks
Studi implikasi ransomware berbasis Windows pada sistem operasi Linux menggunakan compatibility layer wine berdasarkan analisis dinamis
Indonesia
Linux merupakan sistem operasi berbasis open source yang menggunakan kernel Linux. Sistem operasi ini bersifat bebas digunakan sehingga dapat dikembangkan dan didistribusikan oleh siapa saja secara gratis. Linux memiliki sistem keamanan yang baik, salah satunya yakni hak akses. Dimana hanya aplikasi yang diizinkan saja yang dapat berjalan sehingga mencegah malware masuk ke dalam sistem. Keamanan inilah yang membuat pengguna Linux jarang menggunakan antivirus. Namun, pada penggunaannya Linux memiliki beberapa keterbatasan dalam pemenuhan kebutuhan pengguna. Salah satunya tidak dapat menjalankan aplikasi berbasis Windows. Sehingga pengguna harus menggunakan compatibility layer terlebih dahulu apabila akan menjalankan program berbasis windows salah satunya yakni Wine. Namun, penggunaan Wine ini memiliki risiko terhadap sistem operasi Linux berupa ancaman malware. Malware dapat berjalan pada sistem operasi Linux melalui Wine. Tujuan dari penelitian ini yakni menilai keamanan sistem operasi Linux yang menggunakan Wine dalam penggunaan sebagai compatibility layer terhadap serangan ransomware. Kemudian menentukan apakah ransomware memiliki dampak yang lebih tinggi dari sampel malware pada penelitian sebelumnya ataukah tidak. Metode yang digunakan pada 30 sampel yakni analisis statis untuk mengidentifikasi sampel, dan analisis dinamis untuk mengetahui implikasi yang terjadi. Dari 30 sampel ransomware dapat berjalan pada sistem operasi Linux, didapatkan hasil 80% mempengaruhi registry, 50% mempengaruhi file system, 50% mempengaruhi service, 70% mempengaruhi Network dan 60% mempengaruhi Process. Sementara secara keseluruhan terdapat 30% sampel yang mempengaruhi kelima parameter yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ransomware memiliki implikasi yang relatif tinggi terhadap parameter yang ada, berbanding terbalik dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
English
Linux is an open source-based operating system that uses the Linux kernel. This operating system is free to use so that it can be developed and distributed by anyone for free. Linux has a good security system, one of which is access rights. Only permitted applications can run thus preventing malware from entering the system. This security makes Linux users rarely use antivirus. However, in its usage Linux has several limitations to fulfil user needs. One of them is disability to run Windows based applications. So, users must use the compatibility layer first if they are going to run a Windows based program, one of them is Wine. However, the usage of Wine has a risk to the Linux operating system in the form of malware threats. Malware can run on Linux operating systems through Wine. The purpose of this study is to assess the security of the Linux operating system that uses Wine as a compatibility layer against ransomware attacks. Then determine whether ransomware has a higher impact than malware samples in previous studies or not. The method used in 30 samples is static analysis to identify samples, and dynamic analysis to determine the implications. From 30 samples of ransomware that can run on the Linux operating system, the results obtained show 80% affect the registry, 50% affect the file system, 50% affect the service, 70% affect the Network and 60% affect the Process. While overall there are 30% of samples that affect the five existing parameters. The results showed that ransomware has relatively high implications for existing parameters, inversely proportional to previous research.
No copy data
No other version available