Namanya Ali, 15 tahun, kelas X. Jika saja orangtuanya mengizinkan, seharusnya dia sudah duduk di tingkat akhir ilmu fisika program doktor di universitas ternama. Ali tidak menyukai sekolahnya, guru-gurunya, teman-teman sekelasnya. Semua membosankan baginya. Tapi sejak dia mengetahui ada yang aneh pada diriku dan Seli, teman sekelasnya, hidupnya yang membosankan berubah seru. Aku bisa menghilang…
“Jangan pernah jatuh cinta saat hujan. Karena ketika besok lusa kamu patah hati, setiap kali hujan turun, kamu akan terkenang dengan kejadian menyakitkan itu.” Novel buah karya Tere Liye ini memadukan cerita fantasi dan romance yang membuat pembacanya larut dalam kisah penuh imajinasi dunia era 2040an. Novel ini mengajarkan Tentang kehilangan dan penerimaan akan kehilangan itu sendiri, tent…
Di Negeri Para Bedebah, pencuri, perampok, bagai musang berbulu domba. Di depan wajan mereka tersenyum penuh pencitraan. Di belakang penuh tipu-tipu. Di Negeri Ujung Tanduk, pencuri, perampok, berkeliaran menjadi penegak hukum. Di depan, di belakang, mereka tidak malu-malu lagi. Tapi setidaknya, Kawan, dalam situasi apapun, petarung sejati akan terus memilih kehormatan hidupnya. Bahkan ke…
Dia bisa ke mana pun dia mau, tidak bisa dikurung. Dia bisa pergi kapan pun dia ingin pergi, tidak ada pintu, dinding, yang bisa menahannya. Jangan dibicarakan, jangan dibahas, jangan diganggu. Maka mereka tidak akan menggangu kita. Sesuk. Kamu akan tahu, apa dan kenapa… Kamu akan tahu, siapa dan mengapa… Semua kejadian… Semoga itu belum terlambat.
Sejak kecil, hidupnya adalah tragedi! Lahir di tempat yang hanya mengenal matahari 24 jam, sisanya gelap. Kehilangan seluruh orang-orang yang disayanginya, orang tua, adik-kakak, sahabat sejati, pasangan, anak, berkali-kali. Gelap. Hitam. Dua sisi mengerikan. Bagaimana dia menebus semuanya? Bagaimana dia bisa menjadi petarung terkuat yang pernah ada. Sekali dia melepas teknik beku itu, bahkan c…
Namaku Seli, dan aku bisa mengeluarkan petir. Apa yang akan kalian lakukan jika teman kalian dalam bahaya besar? Apakah menolongnya? Atau diam saja tidak bisa melakukan apapun? Aku tahu apa yang akan aku lakukan: berangkat bertarung membantunya. Kali ini kami bertualang ke Klan yang malam-malamnya adalah horor panjang. Kekuatan gelap menyelimuti separuh Klan, dan aku harus memecahkan misteri p…
Kamu sudah gila!” Itulah kalimat yang terakhir kali Al Mas'ud ingat sebelum día pingsan beberapa saat lalu. Sekarang, matanya terbuka, mengerjap-ngerjap. Terang? Seberkas cahaya matahari menembus celah kecil di dinding. Sudah siang? Berapa lama dia pingsan? Beringsut hendak duduk. Mengeluh pelan, tubuhnya terasa sakit. Ada memar di lengan, juga lebam di paha, punggung. Mas'ud menoleh ke kiri…
pertama kali membaca judulnya, yang terbayang adalah novel picisan dengan cerita yang menye-menye. semacam "Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin" lah...tapi anggapan itu keliru total. Tere Liye sekali lagi memberi kejutan dengan menghadirkan novel yang bersetting tahun 1930an di atas sebuah kapal Belanda dengan interaksi tokoh dari Makassar-Gowa (Sulawesi), Belanda, Jawa, Betawi dan bebera…
Yang menceritakan Raib, Seli dan Ali, bagi mereka yang menyukai karya Tere Liye terutama novel Bumi, Bulan, Matahari dan Bintang. Tidak akan asing dengan nama-nama itu. Novel Bintang merupakan buku keempat serial Bumi.
--